Senin, 16 Februari 2015



Alhamdulillah sampai juga pada hari ini. Hari dimana bertahun-tahun dengan kalimat yang sama dan senyum serta binar mata yang sama, ibunda selalu bercerita tentang kebahagiaannya memilikiku. Beliau bercerita dengan tawa bangga yang selalu membuatku merinding ketika mendengarnya. Dan cerita perjuangannya menahan sakit semalamam sampai rasanya kematian sudah didepan mata selalu membuatku merasa bersalah sampai hari ini..

21 tahun cerita itu berlalu. Aku tumbuh cukup baik dengan kasih sayang yang tidak pernah kurang sedikitpun. Kasih sayang yang menjadi tamparan ketika aku mengeluh dalam jalanku berproses, kasih sayang yang selalu menjadi obat ampuh ketika sakit menggerogoti tubuh di perantauan.

21 tahun berlalu,, meski belum banyak bahkan masih belum sebanding dengan setengah keringat dan lelah mereka, hari ini... rasa terima kasih untuk semua hal yang tidak cukup untuk bisa ku utarakan. terima kasih karena telah menjadi ayah ibuku, menjadi kakak satu2ku, menjadi malaikat-malaikat yang selalu khawatir tentangku.

Untuk ayah yang selalu menjadi kekuatan bagi ibu, kakak dan aku, untuk keluarga terima kasih. Hal-hal yang tidak sempat ku tau, rasa khawatir yang selalu ku tampik, rasa sayang yang tidak ku mengerti terima kasih.

Untuk ibu yang selalu menjadi perekat bagi kami, ayah, kakak, aku, dan keluarga kita terima kasih. Makanan, pakaian yang selalu engkau sediakan, cinta yang tidak pernah habis, serta air mata yang selalu jatuh hanya karena demam semalam, yang tidak pernah tertidur sebelum aku, terima kasih. 

Untuk kakak yang satu-satunya ku miliki. Aku kadang terlihat acuh, kadang dengan tiba-tiba menunjukan kemarahanku. Bukan karena akka melakukan kesalahan, hanya saja aku tidak menyukai perhatianmu terbagi pada yang lain selain aku. Aku selalu ingin menjadi yang satu-satunya untukmu. Tapi mengungkapkannya itu yang masih belum bisa ku lakukan. Terima kasih untuk banyak hal...

21 tahun tumbuh ditengah-tengah kalian adalah hadiah yang selalu ku syukuri setiap hari. Bahwa aku adalah anak ayah ibu, adik akka satu-satunya. Maaf untuk semua kesalahan bungsu kalian ini.. juga terima kasih..







sayang kalian,,

ayah, ibu, akka, ande
yogyakarta, 17 februari 2015

Tidak ada komentar:

Posting Komentar